Mantan Ketum PAN periode 2005-2010 Soetrisno Bachir mengajak
kader Muhammadiyah mendukung pasangan Capres dan Cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf
Amin. Ia menilai suara Muhammadiyah sangat berpengaruh memenangkan Jokowi di
Pilpres 2019.
"Saya keliling-keliling ini karena ada kesan bahwa
Muhammadiyah tidak mendukung Jokowi. Padahal dari survei, sekitar 51 persen itu
mendukung Jokowi. Sedangkan 20 persen masih bingung atau belum menentukan
pilihan," kata Soetrisno usai menjadi pembicara kewirausahaan di SMK
Muhammadiyah Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (17/3/2019).
Soetrisno yang kini menjabat sebagai Majelis Pertimbangan
PAN mengatakan tak sedikit kader PAN yang juga mendukung Jokowi. Kendati PAN
memutuskan mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
"Tidak ada gesekan, kendati berbeda. Justru ini
konsistensi. Saya dulu dukung Jokowi, sekarang masih sama. Ada DPW di Riau juga
dukung Jokowi. Ini membuktikan bahwa PAN itu besar," ucap politisi yang
saat ini menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) RI.
“Lebih lanjut, Soetrisno mengatakan partai harus bisa
mengedepankan kepentingan lebih besar ketimbang kepentingan partai itu sendiri.
Jokowi, kata dia, merupakan sosok pemimpin yang mengayomi semua organisasi dan
partai.
"Saya meyakini bahwa Jokowi bisa menjadi pemimpin
rakyat. Semua partai dekat dengan beliau, termasuk ormas NU dan Muhammadiyah.
Beliau bisa memimpin," ucapnya.
Soetrisno menjelaskan tujuan lainnya keliling adalah untuk
mendinginkan suasana jelang pelaksanaan Pilpres 2019. Ia tak menampik banyak
hoaks dan ujaran kebencianyang ditujukan kepada Jokowi."Jangan saling
fitnah dan mengkafirkan. Mari jaga ukhuwah, walaupun beda pilihan,"
katanya.
Saat memberikan materi dalam acara dialog umat tentang
kewirausahaan generasi milenial, Soetrisno mengaku pernah ditawari posisi
menteri. Namun ia menolak. Hingga akhirnya, Soetrisno didapuk menjadi Ketua
KEIN RI.
"Menteri jabatan eksekutif, pembantu presiden. Kalau
KEIN bukan jabatan eksekutif, melainkan yang bertugas membantu presiden.
Bedakan antara pembantu dan membantu. Dengan demikian saya bisa tetap bisnis,
saya juga tak menggunakan fasilitas negara," katanya.
(sumber;Kamiskot.com)