Kubu Prabowo selalu menyerang Jokowi sebagai
keturunan China, PKI, Anti Islam dan tuduhan-tuduhan tak berdasar lainnya.
Padahal, jika ditelisik lebih jauh, Prabowo lah yang sebenarnya memiliki latar
belakang keluarga etnis Tionghoa sekaligus beragama Nasrani. Jangan-jangan,
semua tuduhan yang diarahkan ke Jokowi adalah upaya untuk menutupi jati diri
Prabowo yang sebenarnya. Jadi ingat sebuah pepatah yang berbunyi, “ketika satu
jarimu menunjuk orang lain, maka keempat jari lainnya menunjuk ke diri kamu
sendiri.”
Mari kita lihat silsilah keluarga Prabowo.
Prabowo adalah putra dari pasangan Soemitro
Djojohadikusumo (memiliki nama China Sou Ming Touw) dan Dora Marie Sigar
(Kristen). Prabowo adalah anak ketiga. Ia memiliki dua kakak perempuan yakni
Biantiningsih (Kristen) dan Maryani Ekowati (Kristen) serta satu adik laki-laki
bernama Hashim Djojohadikusumo (Katholik). Dari sini saja bisa kita lihat bahwa
keluarga besar Prabowo adalah bergama Kristen-Katolik. Lalu apa agama Prabowo? .
Sampai sekarang agama Prabowo tidak jelas.
Meski ia kerap tampil menggunkan peci hitam di kepalanya, tapi belum jelas
identitas agamanya. Apalagi, hingga kini, publik belum pernah melihat Prabowo
melaksanakan shalat Jum’at. Bahkan ada video yang menunjukkan jikalau Prabowo
tidak bisa melafalkan bacaan shalawat dalam sebuah acara shalawatan bersama
wakilnya Sandiaga Uno dan Alumni 212. Bukan itu saja, ia juga tercyduq pernah
salah ucap nama Rasulullah. Sampai di sini, pertanyaanya, benarkah Prabowo
beragama Islam? Silahkan simpulkan sendiri.
Kembali ke keluarga Prabowo. Ayah Prabowo
yakni Soemitro Djojohadikusumo memiliki catatan buruk dalam perjalanan sejarah
Bangsa Indonesia. Soemitro yang dikenal sebagai begawan ekonomi itu, pernah
tercyduq memberontak kepada RI melalui pemberontakan PRRI. PRRI yang merupakan
singkatan dari Pemerintahan Revolusioner
Republik Indonesia adalah salah satu gerakan pertentangan (pemberontakan) kepada
RI yang kala itu dipimpin oleh Bung Karno.
Setelah pemberontakan tersebut berhasil
ditumbangkan, Soemitro “menghilang”. Bersembunyi di luar negeri. Baru setelah
Bung Karno lengser dan digantikan oleh Soeharto, Soemitro kembali ke RI. Ia
langsung diberikan jabatan sebagai Menteri Perdagangan oleh Soeharto. Sejak
saat itulah terjadi perampokan besar-besaran terhadap kekayaan Indonesia, salah
satunya Freeport.
Sekarang mari kita ke Ibu Prabowo yang bernama
Dora Marie Siregar. Dari garis ibu, Prabowo juga memiliki aib. Dora Marie
Siregar adalah putri dari Philip Sigar F.L (Kristen). Philip Sigar F.L anak
dari Philip Sigar (Kristen). Jika ditelisik ke atas lagi, akan ditemukan nama
Benjamin Thomas Sigar (Tawaijin Sigar). Siapakah dia? Usut punya usut, dia
adalah Kapitein atau pemimpin pasukan Tulungan atau Hulptroepen (pasukan
bantuan) yang dikontrak Pemerintah Hindia Belanda untuk membantu memadamkan
Perang Jawa.
Tahukah siapa deklarator Perang Jawa yang
menguras kas Belanda itu? Ya Pangeran Diponegoro! Artinya, leluhur Prabowo dari
garis ibu adalah penghinat yang bekerja sama dengan Pemerintah Belanda melawan
Pangeran Diponegoro. Dengan demikian, lengkap sudah Prabowo sebagai keturunan
seorang pembelot RI. Masih yakin jika terpilih nanti, ia akan memakmurkan
Indonesia? Silahkan jawab sendiri.
Sekarang, mari kita ke keluarga kecil Prabowo
yang sudah hancur sejak tumbangnya Orde Baru. Prabowo adalah menantu dari
Soeharto. Ia menyunting putri Soeharto yang bernama Siti Hediyati. Publik
mengenalnya dengan nama Titiek Soeharto (Islam). Dari perkawinan ini, Prabowo
memiliki putra semata wayang bernama Didiet Hendriprasetyo alias Didit. Putra
semata wayang Prabowo itu juga tidak jelas agamanya. Saat ini, Didit terjun ke
dunia fashion dan tinggal di luar negeri dengan kehidupan yang bebas. Bahkan
ada isu yang beredar jika Didit adalah seorang Gay. Benarkah? Hanya Didit dan
Prabowo yang bisa menjawabnya.
So, kami hanya sebatas memberikan fakta-fakta
terkait silsilah Prabowo. Silahkan cari sendiri informasi lainnya. Informasi
tersebut banyak sekali tersebar di internet. Pertanyaannya sekarang, mau
mencari tahu atau tidak? Mau membuka mata atau tidak? Pilihan ada di tangan
pembaca sekalian. Jangan sampai kita salah memilih pemimpin RI untuk lima tahun
yang adakan datang. Tentukan pilihan mulai dari sekarang!